foto:tribunnews.com Juventus belum selesai dari Liga Champion. Hampir selesai, betul. Ia dikalahkan dikandang sendiri Allianz Stadium dengan skor telak 0-3 dari Real Madrid. Satu-satunya jalan untuk memenangkan leg ke-2 dan lolos ke fase berikut adalah keajaiban, bukan strategi pelatih, teknik dan fisik pemain, nyanyian tifosi storia di un grande amore , bahkan keberpihakan wasit. Saya membenci Real Madrid, Ronaldo, dan Marcelo sebagai diaspora Juventini sebab mereka menghancurkan asa La Vecchia Signora. Apalagi gol kedua Ronaldo yang dinilai sebagi gol terbaik sepanjang masa di Liga Champion. Mungkin tidak, tetapi banyak orang mengatakan demikian saat ini. Gol itu menyakitkan. Gol itu menghancurkan kepercayaan diri Chiellini, Barzagli, dan Buffon sebagi punggawa terbaik Timnas Italia yang pernah menjuarai Piala Dunia. Oleh karena itu, Buffon, tim Juventus, dan Juventini patut memiliki kebencian yang sama. foto:Goal.com Tetap tidak, Juventini memberikan standing ovatio