BER-SEPEDA DAN MENCIPTAKAN PERDAMAIAN DUNIA



Jo Skeats adalah pemuda 24 tahun yang sangat luar biasa ketika saya berjumpa pertama kali dengannya dan menjamunya satu malam di Maumere, Pulau Flores.

Jo meraih gelar Sarjana Hukum pada usia 22 tahun. Dia adalah satu-satunya mahasiswa dengan pencapaian paling gemilang di kampusnya. Banyak orang memprediksi pemuda ini bakalan menjadi orang kaya jika ia mau bekerja sebagai pengacara dan tinggal di London.

Ternyata,  Jo memendam mimpi lain. Mimpi itu terus berkobar. Jo tahu, mimpinya tidak mungkin padam. Mimpi yang lahir atas rasa sesak dan cemburu yang meletup di dalam dada. Jo bermimpi untuk mengelilingi dunia. Dunia yang yang menurut teman-temannya (para petualang) sebagai tempat yang penuh dengan keindahan dan kebaikan.  Lebih gila lagi,  Jo  bermimpi untuk mengelilingi dunia menggunakan sepeda.

Menurut Jo, berkelana dengan sepeda membuat geraknya lebih lambat. Dengan demikian,  ia bisa berjumpa dengan banyak orang dan mendengar lebih banyak cerita tentang dunia. Ia adalah pemuda yang merindukan petualangan, bukan liburan.

Orang tua,  keluarga, dan teman-teman merasa ini adalah cara paling aneh menuju kematian. Ya,  bersepeda mengelilingi dunia berarti Jo akan menempuh jarak yang tidak bisa dihitung.  Jo melewati tempat-tempat yang mungkin tidak pernah mau disinggahi atau dilewati seorang manusia. Jo akan berjumpa dengan orang-orang yang bisa saja menjadi galak. Jo seperti menjemput ajal. Ini menjadi alasan kayuhan pedal pertama diiringi air mata.

Dua tahun lebih 'berziarah' Jo membuat cemburu semua orang. Jo membuktikan bahwa  dunia tidak pernah jahat. Jo melewati negara-negara yang rawan perang dan angka kriminalitas tinggi. Jo tidak  menemukan kekejian yang digambarkan media. Jo membuktikan, dunia tidak seburuk yang kita baca. Dunia tidak mengerikan. Hal-hal buruk hanya datang pada orang-orang jahat. Jika kita tidak mau menerima hal buruk,  mulailah berbuat baik!

Berkat sepedanya,  Jo menciptakan dunia yang damai. Mungkin tidak untuk semua orang, tetapi setidaknya untuk isi kepalanya sendiri.


Komentar

  1. Jng heran ni artikel suatu waktu sya pake utk ilustrasi kotbah..

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

RAHASIA KUBUR BATU DI KAMPUNG NUABARI

Ngada Tidak Sepenuhnya Seperti yang Anda Kenal-Ogi: Pesona Air Terjun Flores (2)

Buffon telah Melakukan 'Kebodohan' yang Bajik